Anime Tokyo Ravens merupakan adaptasi dari novel karya Kouhei Azano yang membawa penonton ke dunia di mana sihir kuno masih hidup berdampingan dengan peradaban modern. Berlatar di kota Tokyo yang futuristik, anime ini menawarkan kisah fantasi yang dipadukan dengan aksi, misteri, serta romansa yang memikat. Cerita berfokus pada Harutora Tsuchimikado, seorang pemuda dari keluarga Onmyouji terkemuka yang tidak memiliki kemampuan sihir. Hidupnya berubah drastis ketika Natsume, teman masa kecilnya sekaligus pewaris utama keluarga Tsuchimikado, kembali muncul dan menyeretnya ke dalam pusaran konflik magis yang mengancam keseimbangan dunia.

Keunikan Tokyo Ravens terletak pada cara sihir kuno beradaptasi dengan teknologi modern. Beberapa Onmyouji menggunakan perangkat elektronik seperti komputer dan software khusus untuk menganalisis energi spiritual atau melancarkan mantra sihir. Hal ini memungkinkan mereka mengumpulkan serta mengolah data spiritual dengan lebih akurat, memprediksi kejadian supernatural, hingga mengembangkan teknik sihir yang lebih efisien. Selain itu, komunikasi modern seperti ponsel dan jaringan komputer membantu para Onmyouji dalam berkoordinasi, terutama dalam situasi darurat atau misi berskala besar.

Anime ini juga menggambarkan konflik generasi yang menarik, di mana generasi tua ingin mempertahankan tradisi sihir kuno, sedangkan generasi muda lebih terbuka terhadap inovasi. Para tetua keluarga Tsuchimikado percaya bahwa sihir harus tetap murni tanpa pengaruh teknologi, sementara kaum muda melihat potensi penggabungan dua dunia tersebut. Konflik ini tidak hanya menjadi sumber ketegangan, tetapi juga mendorong perkembangan karakter, di mana generasi tua mulai menerima perubahan, sementara generasi muda tetap menghormati tradisi leluhur.