Aliansi para Hunter dari Jepang dan Korea Selatan menghadapi pertempuran yang jauh lebih sulit dari yang mereka bayangkan di Pulau Jeju. Dengan persiapan matang dan strategi yang telah disusun, mereka berharap dapat membasmi kawanan semut yang mengancam wilayah tersebut. Namun, kekuatan musuh ternyata melampaui ekspektasi mereka. Kawanan semut raksasa menyerang tanpa henti, membuat para Hunter berperingkat S kewalahan. Banyak yang gugur dalam pertempuran, sementara yang lain mengalami luka serius setelah menghadapi Raja Semut Beru.
Raja Beru yang selama ini bertindak sebagai pelindung bagi sang Ratu Semut, mengamuk setelah mengetahui bahwa ibunya telah dikalahkan oleh Hunter Korea Selatan. Kemarahan yang luar biasa membuatnya semakin buas, menyerang tanpa ampun, dan dalam waktu singkat berhasil menumbangkan hampir seluruh Hunter S yang tersisa. Tidak ada yang mampu menandinginya, kecuali satu orang—Cha Hae In.
Di tengah situasi yang semakin suram, Cha Hae In berdiri sebagai satu-satunya Hunter yang masih sanggup melawan kekuatan mengerikan Raja Beru. Meskipun tekanan dari kekuatan mana sang raja semut sangat besar, ia bertahan dengan gigih. Gerakannya lincah dan serangannya presisi, tetapi tetap saja perbedaan kekuatan di antara mereka begitu besar. Rekan-rekannya yang lain dipaksa mundur demi menyelamatkan diri, sementara Cha Hae In terus berjuang sendirian menghadapi Beru. Momen ini menjadi ujian terbesar dalam hidupnya sebagai seorang Hunter.
Ketika pertempuran tampak akan berakhir dengan kehancuran total bagi para Hunter, muncul sosok yang paling dinantikan—Sung Jinwoo. Setelah berhasil mengalahkan Ratu Semut, kekuatan magis yang selama ini menahan para monster mulai menghilang. Tembok api yang sebelumnya menjadi penghalang runtuh, membuka jalan bagi kawanan monster semut untuk menyerang para Hunter yang tersisa. Namun, sebelum kehancuran benar-benar terjadi, Jinwoo muncul tepat waktu.
Kedatangannya bukan hanya membawa harapan, tetapi juga ketakutan bagi para monster. Dengan aura yang begitu menekan, Jinwoo melangkah maju dan menatap Raja Beru dengan penuh keyakinan. Tatapan tajamnya menunjukkan bahwa ia bukanlah lawan yang bisa diremehkan. Raja Beru yang sebelumnya tak terkalahkan, untuk pertama kalinya merasakan ancaman nyata.
Pertarungan antara dua makhluk terkuat di medan perang ini pun dimulai. Jinwoo langsung melancarkan serangan cepat, menghunuskan belati bayangannya ke arah Beru. Namun, Raja Semut mampu menghindar dengan refleks luar biasa. Keduanya bertukar serangan dalam kecepatan yang sulit diikuti dengan mata telanjang. Setiap kali Beru melancarkan cakarnya yang tajam, Jinwoo dengan cekatan menghindar dan membalas dengan serangan yang lebih mematikan.
Para Hunter yang masih sadar menyaksikan pertempuran itu dengan penuh kekaguman. Mereka menyadari bahwa Sung Jinwoo bukanlah Hunter biasa—ia adalah keberadaan yang melampaui batas manusia. Dalam setiap gerakannya, terlihat bahwa ia memiliki kekuatan yang lebih besar daripada yang mereka bayangkan.
Pertarungan terus berlanjut, dan dengan strategi serta kekuatan luar biasanya, Jinwoo mulai mendominasi. Beru, yang sebelumnya tak terkalahkan, mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan. Momentum ini dimanfaatkan oleh Jinwoo untuk melancarkan serangan pamungkas. Dengan kecepatan yang mengagumkan, ia melompat tinggi dan menusukkan belati bayangannya tepat ke kepala Beru.
Raja Semut Beru mengeluarkan raungan terakhir sebelum akhirnya tubuhnya melemah dan ambruk ke tanah. Monster terkuat di Pulau Jeju akhirnya dikalahkan. Para Hunter yang selamat hanya bisa terdiam, tak percaya dengan apa yang baru saja mereka saksikan.
Dengan kemenangan ini, ancaman semut di Pulau Jeju resmi berakhir. Namun, bagi Sung Jinwoo, ini bukanlah akhir dari perjalanannya. Ia menyadari bahwa pertempuran ini hanyalah permulaan dari ancaman yang lebih besar yang akan datang di masa depan.