Manga Assassination Classroom Lagi-Lagi Dilarang Di Sekolah Amerika Serikat

Author:

Pada 19 November 2024, Assassination Classroom, manga yang sangat populer karya Yūsei Matsui, kembali menjadi sorotan setelah dilarang di beberapa sekolah di Amerika Serikat. Beberapa distrik sekolah telah menarik Assassination Classroom dari perpustakaan dan ruang kelas mereka dengan alasan konten yang dianggap tidak sesuai untuk usia pelajar. Meskipun manga ini telah memiliki pengikut setia di kalangan remaja, berbagai pihak menilai bahwa tematik cerita yang penuh dengan kekerasan dan elemen kontroversial lainnya tidak pantas untuk dikonsumsi oleh siswa di usia sekolah dasar dan menengah.

Pelarangan terhadap Assassination Classroom terjadi karena beberapa pihak merasa bahwa cerita yang mengangkat tema pembunuhan dan pendidikan yang ekstrem berisiko memberikan pengaruh negatif pada pembaca muda. Dalam manga ini, kelas yang diajarkan oleh makhluk alien bernama Koro-sensei memiliki tujuan yang sangat kontroversial: membunuh sang guru untuk menyelamatkan dunia. Beberapa orang tua dan pendidik merasa bahwa tema kekerasan dan perilaku ekstrem dalam cerita bisa memengaruhi mentalitas anak-anak dan tidak sejalan dengan nilai-nilai pendidikan yang mereka ingin tanamkan.

Penggemar Assassination Classroom di seluruh dunia menanggapi pelarangan ini dengan kekecewaan. Mereka merasa bahwa meskipun manga ini mengandung tema kekerasan, ceritanya juga menyampaikan nilai-nilai positif seperti kerja sama, pengembangan diri, dan pentingnya pendidikan. Pihak penerbit dan pembuat manga juga menanggapi pelarangan ini dengan memahami kekhawatiran orang tua dan sekolah, namun tetap mempertahankan bahwa manga ini memiliki pesan moral yang kuat yang bisa membantu pembaca muda untuk belajar tentang kehidupan.

Pelarangan Assassination Classroom di beberapa sekolah di Amerika Serikat mencerminkan ketegangan antara kebebasan berekspresi dalam seni dan kekhawatiran terhadap dampaknya pada audiens muda. Meskipun kontroversial, manga ini tetap mempertahankan popularitasnya dan membuka diskusi lebih dalam mengenai batasan-batasan dalam konten yang dapat diterima oleh generasi muda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *